assalamualakum wr. wb.
Bismillahirrahmanirrahim, kali ini saya akan tuliskan tentang bagaimana rasanya tinggal di sebuah kampung yang katanya sejuk, indah, damai dan mungkin nyaman karena banyak pohon-pohonnya, ataupun karena sawahnya yang enak dipandang, okk (ini kata orang kota).
Mungkin bagi orang kota tinggal didesa atau kampung itu nyaman, alasannya karena kota itu banyak polusi, macet, manusianya yang sibuk, membosangkan dan sebagainya. mungkin itu alasan yang masuk akal ataupun karena manusianya yang kurang bersyukur.
Sebelumnya saya perkenalkan kampung saya, namanya sedikit unik yaitu 'Batulapisi', daerah ini berada di kelurahan Malino, kecamatan Tinggimoncong, kabupaten Gowa, Sul-sel. Kenapa namanya 'Batulapisi'? kenapa bukan kuelapis ataupun yang lainnya, mungkin ada alasan yang melatar belakangi penamaan tersebut.
Menurut cerita orang tua kami nama 'Batulapisi' itu diambil karena didaerah ini dulunya terdapat sebuah tambang batu yang sangat unik, karena posisi batunya saling tersusun dan berlapis-lapis. mungkin itulah yang menyebabkan kampung kami dinamai 'Batulapisi' (batu berlapis-lapis), mungkin cukup jelas kenapa namanya bukan kue lapis. haha
Okk, saya akan tuliskan tentang apa yang saya rasakan, alami, dan yang saya lihat selama saya hidup di kampung saya ini. ada dua hal yang saya akan tuliskan dan jelaskan semampu saya.
- kondisi geografis, dan
- kondisi manusianya
Secara geografis Batulapisi ini berada dikaki gunung bawakaraeng yang merupakan gunung tertinggi di Sul-sel, oleh kareena itu sebagian besar daerah ini adalah daerah pertanian karena tanahnya yang tergolong subur. Batulapisi juga berbatasan langsung dengan Malino yang merupakan ibu kota kecamatan.
dari kondisi geografis ini jika dikelola dengan baik dan dengan dukungan dari pihak pemerintah Batulapisi bisa menjadi salah satu tujuan wisata, karena daerah ini dihiasi sawah-sawah yang berbentuk terasering serta udaranya yang sejuk dan jauh dari hiruk pikuk.
kondisi manusianya
manusia sangat berperan penting dalam sebuah daerah, kenapa? karena manusia di ciptakan memmang seebagai khalifa dimuka bumi. namun pada saat sekarang manusia terkadang kelewatan dalam memanfaatkan sumber daya yang diciptakan untuknya, karena pada dasarnya manusia memang mahluk ynag sangat rakus. terkadang manusia ini tidak memikirkan keadaan mahluk lain, dan hanya memikirkan dirinya sendiri (ego) bahkan sesama maunusia itu sendiri.
mungkin masyarakat dikampung saya masih sangat memegang teguh adat dan kebiasaannya, seperti gotong royong yang mungkin masyarakat perkotaan sudah sulit ditemukan. kami masih bisa saling membantu satu sama lain tampa harus mengharapkan imbalan, tetapi membantu karena rasaa ikhlas dan rasa persaudaraan. baik urusan pekerrjaan sehari-hari maupun gotong royong dalam perbaikan rumah dan perbaikan jalan.
nah, jika ada sebuah pertanyaan apakah anda bosaan tinggal dikampung?, mungkin saya akan jawab begini, 'seandainya saya sudah bosan di kampung mungkin saya sudah merantau. sederhanaya mungkin tergantung dari cara manusianya mensyukuri hidupnya, apakah dia nikmati hidupnya dikaampung ataukah dikota. tergantung dari pribadi, karena setiap manusia berbeda pendapat dan keinginannya. biarpun anda hidup dikota jika anda nikmati hidup anda passti anda akan betah dan anda mengatakan saya suka dikota.
jadi terganrung cara anda mensyukurinya, jika anda syukuri pasti anda nikmati hidup anda dan otomatis anda tidak akan bosan dengan hidup anda. dan saya katakan sekali lagi saya tidak akan bosan dengan hidup saya, dimanapun saaya berada baik di kampung ataaupun dikota. sekian tulisan saya kali ini, yang mungkin sangat sederhana dan masih butuh perbaikan kedepannya, tapi insyaallah saya akan selalu berusaha untuk memperbaikinya.
sekian dan terimahkasih atas kunjungannya.
assalamualaikum wr. wb.
*mohon maaf bila ada salah kata dan kurang berkenang
manusia sangat berperan penting dalam sebuah daerah, kenapa? karena manusia di ciptakan memmang seebagai khalifa dimuka bumi. namun pada saat sekarang manusia terkadang kelewatan dalam memanfaatkan sumber daya yang diciptakan untuknya, karena pada dasarnya manusia memang mahluk ynag sangat rakus. terkadang manusia ini tidak memikirkan keadaan mahluk lain, dan hanya memikirkan dirinya sendiri (ego) bahkan sesama maunusia itu sendiri.
mungkin masyarakat dikampung saya masih sangat memegang teguh adat dan kebiasaannya, seperti gotong royong yang mungkin masyarakat perkotaan sudah sulit ditemukan. kami masih bisa saling membantu satu sama lain tampa harus mengharapkan imbalan, tetapi membantu karena rasaa ikhlas dan rasa persaudaraan. baik urusan pekerrjaan sehari-hari maupun gotong royong dalam perbaikan rumah dan perbaikan jalan.
nah, jika ada sebuah pertanyaan apakah anda bosaan tinggal dikampung?, mungkin saya akan jawab begini, 'seandainya saya sudah bosan di kampung mungkin saya sudah merantau. sederhanaya mungkin tergantung dari cara manusianya mensyukuri hidupnya, apakah dia nikmati hidupnya dikaampung ataukah dikota. tergantung dari pribadi, karena setiap manusia berbeda pendapat dan keinginannya. biarpun anda hidup dikota jika anda nikmati hidup anda passti anda akan betah dan anda mengatakan saya suka dikota.
jadi terganrung cara anda mensyukurinya, jika anda syukuri pasti anda nikmati hidup anda dan otomatis anda tidak akan bosan dengan hidup anda. dan saya katakan sekali lagi saya tidak akan bosan dengan hidup saya, dimanapun saaya berada baik di kampung ataaupun dikota. sekian tulisan saya kali ini, yang mungkin sangat sederhana dan masih butuh perbaikan kedepannya, tapi insyaallah saya akan selalu berusaha untuk memperbaikinya.
sekian dan terimahkasih atas kunjungannya.
assalamualaikum wr. wb.
*mohon maaf bila ada salah kata dan kurang berkenang